Rabu, November 17, 2010

Menyelami buku AWAS SETAN! Musuh Terbesar Manusia Karya: Syaikh Nazim Adil al-Haqqani

Oleh: Arif Syibromalizi, Lc.


I. Pendahuluan
Salah satu fungsi Puslitbang Lektur Keagamaan adalah meneliti buku-buku yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan masyarakat.
II. Identitas Penulis
Mehmet Nazim Adil (Turki: Muhammad Nazim El-Hakkani Arab: محمد ناظم الحقاني) lahir pada tanggal 23 April 1922 M / 26 Sya'ban 1340 H. Ia terkenal sebagai Syaikh Nazim, seorang sufi dari Siprus Turki, pemimpinTarekat Naqsybandi-Haqqani.

Ia dilahirkan di Larnaca, Siprus. Ia menelusuri garis keturunan sufi abad ke-11 yaitu Abdul Qadir Jilani dari jalur ayah dan sufi abad ke-13 Jalaluddin Rumi dari jalur ibu. Sebagai anak, Nazim muda menunjukkan kecenderungan terhadap spiritualitas. Ayahnya mengirimnya ke sekolah untuk mempelajari pengetahuan sekuler di siang hari, dan di malam hari ia belajar Islam di Maktab lokal, di mana ia mempelajari dasar-dasar hukum Islam, yurisprudensi, hadis dan penafsiran Al-Qur'an.

Pada usia yang sangat muda Nazim sudah terlihat kecerdasannya, ia mampu menjelaskan kepada guru apa yang mereka akan ajarkan sebelum diperkenalkan. Setelah menyelesaikan sekolah menengah pada tahun 1940, pada usia 18 Nazim pindah ke Istanbul, dimana dua saudara perempuannya tinggal. Ia belajar teknik kimia di Universitas Istanbul. Disamping belajar ilmu non-agama, Nazim juga melanjutkan pendidikan di teologi Islam dan bahasa Arab di bawah pengawasan Syaikh Cemalettin Elassonli (w. 1955 M). Nazim menerima gelar di bidang teknik kimia.

Pada beberapa titik selama tahun pertama hidupnya di Istanbul, Nazim bertemu rohani pertamanya, Syaikh Suleyman Erzurumi (w. 1948), seorang murshid di TarekatNaqsybandi.

Syekh Nazim menghadiri pertemuan ini Syaikh khusus yang diadakan di Masjid Sultan Ahmed. Di sini ia mempelajari metode spiritual dasar Tarekat Naqsybandi, selain dari Qadiri dan Mevlevi. Fokusnya pada spiritualitas semakin kuat dengan kematian seorang kakaknya yang meninggal sebagai dokter dalam Perang Dunia II. Tak lama setelah mencapai gelar sarjana, Syaikh Nazim berniat pergi ke Damaskus untuk bertemu master Naqsybandi terkenal, Syaikh Abdullah al-Fa'izi ad-Daghestani. Dia mendapat izin dari Syaikh Erzurumi untuk meninggalkan Istanbul. Tahun 1944 ia tiba di Suriah, meskipun kerusuhan yang disebabkan oleh pemerintah Vichy Prancis tidak mengizinkan masuk Damaskus hingga 1945. Setelah pertemuan dengan master yang tinggal di lereng Qasyoun Jabal, Syaikh Nazim berguru padanya.

Tak lama kemudian Syaikh Abdullah Daghestani memerintahkan Shaykh Nazim untuk kembali ke Siprus untuk memberikan bimbingan rohani. Syaikh Abdullah juga memberikan gelar "Syaikh" kepada Syaikh Nazim sehingga dia mempunyai legitimasi untuk berbicara atas nama Orde Naqsybandi.

Syaikh Nazim kembali ke Damaskus pada tahun 1952, ketika dia menikah dengan putri dari salah satu murid Syaikh Abdullah Daghestani, Amina Adil, yang keluarganya datang untuk menetap di Suriah setelah melarikan diri pemerintahan Soviet. Sejak saat itu, Syekh Nazim tinggal di Damaskus, dan setiap tahun dia mengunjungi Siprus minimal tiga bulan. Pasangan ini memiliki dua anak perempuan dan dua anak laki-laki.



III. Identitas Buku
Buku ini berisi ceramah dari Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani QS dan Mawlana Syaikh Muhammad Hisham Kabbani ar-Rabbani QS; dalam bahasa Inggris. Tidak ditemukan judul asli buku ini, juga penerbitnya. Hanya saja buku ini diterjemahkan oleh Arief L. Hamdani, Abdur Rauf, Sri Rahayu Handayani dengan judul besar: Awas Setan! Musuh Terbesar Manusia. Diterbitkan oleh Haqqani Sufi Institute of Indonesia dengan alamat Jl. Iskandarsyah Raya Kav. 12-14 No. 3B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170. HP. 0816 830 748, 0888 133 5003.
IV. Isi Ringkas Buku
Sesuai dengan judul buku “Awas Setan!”, secara garis besar buku ini memiliki tema sentral mewaspadai setan, musuh terbesar manusia. Buku ini berisi nasehat Syaikh Nazim untuk selalu memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan. Isi buku ini memuat 13 topik/ ceramah Syaikh Nazim Adil al-Haqqani dari pada tahun 2001, 2002, 2003, 2004, 2006 dan 2008 di Lefke Siprus Turki. Dibawah ini akan dikemukakan deskripsi singkat dari ke 13 topik diatas.
1. Awas Setan
Dalam ceramah ini syaikh Nazim menyatakan bahwa Kitab Suci diturunkan untuk melindungi orang dari setan dan penyakit yang dibawanya, dari ajarannya yang sesat dan mengerikan. Itulah tujuan utama dari semua kitab suci yang diturunkan dari langit melalui para Nabi. Setan adalah musuh yang paling mengerikan (h.10). Jika manusia selalu memasang tulisan “Awas ada anjing”, maka lebih perlu lagi manusia meletakkan peringatan “Awas ada Setan!” (h.11). Seluruh usaha setan adalah untuk memecah belah seluruh dunia sehingga menjadi 2 kubu yang saling berlawanan. Oleh karena itu, kita diajarkan oleh syaikh Nazim agar selalu meminta perlindungan kepada Allah dari setan, dengan cara membaca A‘u©u bill±hi min as-syai¯±ni ar-raj³mi, karena ini merupakan perintah Allah. Dan dianjurkan membaca ta‘awwu© tersebut sesering mungkin, minimal 40 kali dalam sehari (h.13). Diakhir ceramahnya syaikh Nazim menegaskan jika seseorang mengikuti ajaran setan, maka akan dilemparkan bersama-sama setan ke neraka. Sebaliknya, jika seseorang mengikuti jalan Allah, maka dia akan selamat (h.17)
2. Waspadalah Terhadap Setan
Diawal ceramahnya syaikh Nazim mengingatkan kita untuk berhati-hati menghadapi setan yang telah membujuk Nabi Adam sehingga berada di jalan yang salah. Adam yang berada di surga telah disediakan semuanya, ia hanya dilarang untuk mendekati pohon terlarang. Akan tetapi karena bujukan setan—melalui Hawa—akhirnya Adam tergoda untuk mendekati dan mencicipi buah pohon terlarang itu. Setan adalah makhluk yang berbahaya dan musuh yang mengerikan, waspadalah darinya! (h.27). Karena ceramah ini pada tanggal 2 Januari 2008, syaikh memberi pesan kepada manusia agar tidak tergoda bujuk rayunya untuk merayakan tahun baru dengan mabuk-mabukkan. Setan memaksa manusia untuk meminum air kencingnya (arak) pada malam pergantian tahun (h.31).
3. Tidak ada obat untuk satu gigitan Setan
Ceramah diawali dengan ta‘awwu©, seraya syaikh mengatakan tanda seorang muslim adalah lari dari setan. Setan mengejar anak-anak Adam, oleh karena itu kita harus selalu memanggil Allah dan memohon perlindungan kepada-Nya (h.35). Target utama setan adalah membuat manusia jatuh ke dalam neraka yang sama, tidak bahagia dalam kehidupan di bumi atau kehidupan setelahnya. Manusia sering menulis: Hati-hati ada anjing!. Anjing hanyalah binatang biasa. Jika kau digigit, masih bisa sembuh. Akan tetapi jika setan menggigitmu, itu sangat sulit dan tidak ada obatnya. Oleh karena itu, tanda seorang muslim adalah mengucapkan A‘u©u bill±hi min as-syai¯±ni ar-raj³mi (h.36)
4. Senjata andalan Setan
Allah telah memuliakan manusia dengan diberi kelebihan dapat menulis, mencatat dan membaca. Tapi janganlah manusia mencampakkan kemuliaannya itu dengan memelihara ego. Jangan sampai manusia lupa pada awal penciptaannya dahulu (dari tanah) karena hanya memperhatikan dan mementingkan penampilan fisik saja (h.44). Oleh karena itu, janganlah tertipu oleh keindahan semu dunia. Dunia diciptakan sebagai senjata setan untuk menipu kita dan menjerumuskan orang-orang lalai, ragu dan sakit mental menuju jurang kenistaan. Berhati-hatilah dengan berbagai sebutan dunia (h. 45)
5. Rencana Setan untuk hari Kiamat
Diawali dengan peringatan bahwa setan selalu mengejar manusia, sebagaimana mereka telah mengejar Nabi Adam dan mengusirnya dari surga. Allah menciptakan Nabi Adam sebagai wakil Allah dan memerintahkan semua makhluk untuk bersujud kepadanya. Akan tetapi setan yang menginginkan posisi seperti Adam merasa keberatan. Setan tidak menginginkan makhluk lain lebih tinggi posisinya dari dirinya. Jadi setanlah yang pertama merasa keberatan dan membangkang perintah Allah (h.46). Setan yang tidak diperbolehkan tinggal di surga lagi kemudian menggoda Adam melalui Hawa agar membujuk Adam memakan buah terlarang, sehingga Adam dan Hawa diusir dari surga. Rencana setan mendekati hari kiamat ini, setan selalu mencoba memasukkan umat manusia ke jurang penderitaan. Berusaha menghancurkan manusia dan membakar dunia dengan ajarannya (h. 47-48).
6. Hikmah di balik penciptaan Setan
Ceramah diawali pujian Grandsyaikh Abdullah Faiz Dhagestani kepada Syaikh Alauddin, kalifah dari Syaikh Naqsyaband. Syaikh Alauddin konon seorang yang besar dan mengetahui hikmah keberadaan setan. Jika seseorang mengetahui hikmah itu, maka ia dapat menaklukkan setan (h. 49). Hikmah yang tersembunyi dari keberadaan setan adalah dengan adanya setan, kita akan selalu meningkatkan kehidupan spiritual. Setan adalah alasan utama agar manusia selalu meningkatkan ibadah dan spiritualnya (h. 51).
7. Tentang Setan
Pertama kali syaikh mengungkapkan kebiasaan manusia yang selalu membanding-bandingkan kelebihannya dengan orang lain. Itulah karakteristik ego manusia. Setan menggiring manusia untuk sibuk dengan omong kosong yang tidak berguna. Manusia banyak menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat (h. 54). Oleh sebab itu, semua kepercayaan bekerja untuk memerangi setan. Setan adalah musuh manusia dari awal sampai hari pembalasan (h. 55).
8. Benteng perlindungan dari Setan
Setelah membaca ta‘awwu© dan meminta perlindungan dari Allah, syaikh menyebutkan sebuah hadits qudsi: L± il±ha illall±h hi¡n³, wa man dakhala hi¡n³ amina min a©±b³ (h. 60). Dimanapun seorang hamba mengucapkan L± il±ha illall±h, dia akan berada dalam benteng-Ku, yaitu tempat berlindung hamba-hamba-Ku (h. 61)
9. Setan pembuat onar pertama, diusir dari Surga
Setanlah pembuat onar pertama kali ketika Allah memerintahkan malaikat bersujud kepada Adam, setan menolak seyara berkata “Tidak”. Saat itulah setan menjadi makhluk pertama pembuat onar. Seluruh malaikat merasa malu, menyesal dan sangat sedih, bagaimana setan berani membangkang perintah Allah. (h. 67).
10. Jangan ikuti Setan dan wanita.
Syaikh juga menyampaikan sebuah nasehat dalam bukunya agar jangan mendengarkan istri kalian di rumah, jangan dengarkan keluhan-keluhannya, keinginan dan kemauannya yang tak pernah habis. Jika kalian mendengar dan menurutinya, kalian masuk dalam bahaya. Semua masalah datang, karena laki-laki mendengar dan menuruti istrinya. Hal ini beliau simpulkan dari cerita Adam AS yang sebenarnya seorang yang kuat, akan tetapi karena Hawa menggodanya, maka Adam terjerumus ke dalam dosa.
11. Merokok adalah suatu jebakan besar Setan
Syaikh Nazim menerangkan bahwa jebakan setan itu ada 800 jenis. Tidak kurang dan tidak lebih. Jebakan pertama ia pasang ditujukan agar Habil membunuh saudaranya, Qabil. Dan salah satu jebakan besar setan di dunia ini menurut beliau adalah merokok. Allah memberitahu kita akan datangnya hari dimana sejenis asap akan menyelimuti seluruh dunia. Dan sekarang kalai kita menghirup asap ini, tidak akan pergi- asap ini akan menyelimuti seluruh dunia dengan asap yang gelap. Orang tidak lagi peduli. Bahkan yang beragama-yang mengaku beragama-sudah jatuh dalam jebakannya.
Analisa
Setelah membaca buku ini, penulis mendapatkan beberapa statemen yang dianggap penting dan bisa didiskusikan, diantaranya:
1. Secara umum, saya menyimpulkan ide sentral buku ini hanyalah penjabaran dari “ta’awwuz” karena penulis menemukan hampir di setiap topic/ceramah di atas biasanya di awal atau akhir pembahasan, penulis selalu menganjurkan pembaca membaca ta’awwuz.
2. Buku ini sebagian besar berisi cerita yang menggambarkan contoh-contoh godaan setan. Yang selalu diulang-ulang adalah cerita tentang Nabi Adam AS yang menurut saya banyak dibumbui dengan tambahan versi penulis.
3. Tidak banyak ditemukan hal-hal yang menyimpang dari mainstream Islam, karena buku ini hanya berupa nasehat-nasehat saja. Dan buku ini tidak banyak mengutip ayat Qur’an dan Hadits.
4. Sepanjang pembacaan saya, saya hanya menemukan satu hadits qudsi yang berasal dari riwayat yang tidak mu’tabar, yaitu:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يقول الله عز وجل لا إله إلا الله حصني فمن دخله أمن عذابي


Beberapa statemen-statemen penulis yang saya belum ditemukan sandaran dalilnya, antara lain:
1. “Banyak sekali ciptaan Allah swt.,baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Setan adalah salah satu yang tidak terlihat, tidak terlihat oleh mata biasa, tetapi Rasulullah dan Awliya dapat melihatnya. Sebelumnya, setan benar-benar tampak di hadapan manusia, tetapi setelah masa Rasulullah saw, setan dicekal untuk tampak” (h. 50)
2. “Betapa besar kekuatan yang ada dalam kata-kata ini “Au©u bill±hi min asy-syay¯±n ar-raj³m” Jika semua orang-orang di dunia tahu dan mengerti, maka dalam 40 hari dunia ini akan terselamatkan.” (h. 83)

I. Penutup
Demikian hasil pembacaan saya terhadap buku Awas Setan! karya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani. Saya menyadari banyak kekurangan dalam hasil pemaparan review buku ini. Oleh karena itu, saran maupun kritik untuk penyempurnaan tulisan ini sangat diharapkan.
Sekian dan Terimakasih.
Arif Syibromalisi, Lc.

2 komentar:

ummi hawa mengatakan...

mas arif buku awas setan kayknya menarik sekali untuk di kupas isinya,krn u zaman sekarang godaan syetan sungguh dahsyat masih banyak manusia di permukaan bumi ini belum sadar tentang bahayanya syetan dan wanita..gmn kalau diadakan acr bedah bukunya?

Derry triadmaja mengatakan...

Subhanallah
Mawlana syekh nazim ,, guru saya yg telah wafat mei 2013 lalu.. Dan di lanjutkan oleh syekh mehmed ( muhammad )...
Saya menghormati mereka..
Alayahram maulana syekh nazim
Syakh adnan, syekh hisyam, syekh mehmed.. Mereka adalan guru terbaik yg pernah saya temui untuk mengajarkan ilmu islam kepada saya..
Semoga allah melindungi mereka dan kita semua..
Tawba ya allah..