Senin, Mei 26, 2008

Inspire Your Life: Bob Sadino and Rosihan Anwar

Orang-orang terkenal di indonesia ini memang bermacam-macam, tapi barangkali banyak mempunyai kesamaan ciri. Seorang tokoh seperti Rosihan Anwar dan Pengusaha Bob Sadino, di masa tuanya justru lebih semangat menghadapi hidup ini. Apa sih rahasia mereka?Dalam Kick Andy (22/05) Bob Sadino mengatakan bahwa kunci terhindar dari stress dalam hidup ini adalah Ikhlas. Tentunya ia bermaksud ikhlas memberi dan menerima takdir. Pengusaha yang kesehariannya suka memakai celana pendek ini ternyata tetap rendah diri walau dia termasuk dalam deretan pengusaha yang sukses menjalankan bisnis swalayan dan perkebunan. Dengan penuh kerendahan diri dia berkata, saya tidak mempunyai ilmu tapi punya pengalaman. Dan pengalaman itulah yang akan saya share kepada generasi muda. Sedikit keprihatinan terlintas di wajahnya mengingat satu juta sarjana di luar sana tidak punya kesempatan bekerja. Apa yang salah dalam sistem pendidikan kita?Lain halnya Rosihan Anwar, wartawan senior yang telah mendedikasikan hidupnya selama 65 tahun pada media ini mempunyai motto bersyukur terhadap apa yang telah dicapai. Pria sepuh kelahiran 1922 ini hingga kini telah menghasilkan 42 karya berbentuk buku. Dan anehnya, hingga saat ini beliau masih menulis karya-karyanya menggunakan mesik ketik kuno yang sudah banyak ditinggalkan banyak orang. Namun, kecerdasan otaknya tidak dapat ditutupi dengan kesederhanaannya.Sungguh kisah-kisah orang seperti ini yang yang dapat membuat generasi muda Indonesia bangkit. Semoga..

Arif Syibromalizi, Lc.

Rabu, Mei 14, 2008

Sang Tunanetra Yang Luar Biasa

Hidup adalah pembelajaran tanpa henti. Setiap hari, setiap saat, dan setiap waktu, jika kita telaah lebih jauh, selalu menjadi momen pembelajaran. Baik itu berupa halangan, rintangan, tantangan, atau berbagai kejadian apa pun yang kita temui. Jika bisa disikapi dengan cara yang bijak, maka selalu ada sisi positif yang bisa kita ambil sebagai bagian proses belajar.
Maka, tak salah, jika orang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Namun, semua itu harus dikembalikan kepada individu yang menjalaninya. Jika tak ada proses evaluasi dan tindakan perbaikan, pembelajaran yang didapatkan pun tak akan maksimal. Hadirnya pengalaman, baru akan bernilai jika kita bisa memaknainya dengan sudut pandang dan mindset positif.
Seperti yang saya jumpai saat saya memberikan seminar di Asian Agri Medan pada tanggal 8 Januari 2008, dengan tema "If Better is Possible, Good is Not Enough". Ketika acara, saya mendapat "pelajaran" yang sangat berharga. Sebagaimana setiap kali seminar, ada banyak orang yang antusias mengikuti seminar. Kemudian, banyak pula yang lantas ingin berfoto dan meminta tanda tangan. Namun, ada satu hal yang luar biasa saat itu. Salah satu orang yang sangat antusias tersebut ternyata adalah seorang penyandang tunanetra.
Yang menjadikannya luar biasa, orang yang bernama Roswidi itu, adalah tekadnya. Meski punya keterbatasan fisik, hal tersebut tidak menjadi halangan baginya untuk berkarya. Hebatnya, dengan kekurangan itu, ia ternyata adalah sosok yang berada di balik suksesnya acara seminar. Pria yang mengaku sebagai pendengar setia acara saya, Smart Motivation di radio Smart FM setiap Senin ini, adalah event organizer acara yang khusus menangani sound system acara. Dengan keterbatasan itu, Roswidi membuktikan pada semua orang, bahwa ia tak beda dengan orang kebanyakan.
Bicaranya yang terdengar semangat, menunjukkan betapa keterbatasan yang dimilikinya, sama sekali bukan halangan untuk sukses. Bahkan, ia mengaku sudah menjalani usaha sound system itu selama lima tahunan. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi pemain keyboard di berbagai acara. Selain itu, ia ternyata juga menjadi pengusaha onderdil sepeda. Roswidi benar-benar menunjukkan kepada saya dan semua orang yang hadir saat itu, bahwa sukses memang hak siapa saja, "Success is my right!" Ia adalah contoh nyata orang yang bisa "melihat" dengan tekad dan hati, bahwa halangan dan tantangan, sebenarnya hanyalah bagian dari proses pembelajaran diri.
Jika menengok keadaan kita, hal ini tentu adalah sebuah hal yang sangat luar biasa. Semangat dan daya juang Roswidi patut dicontoh. Apalagi, bagi kita yang dikaruniai tubuh lengkap dan tak kurang suatu apa pun. Seharusnya, dari contoh kisah Roswidi ini, bisa menumbuhkan semangat dalam diri.
Sungguh, perjalanan saya kali ini ke kota Medan memberi pengalaman yang luar biasa. Apalagi, Roswidi sempat berkata, "Kita dapat melakukan apa pun, meski tanpa kedua mata. Sebab, kita masih punya kaki, tangan, otak, dan pikiran yang bisa kita maksimalkan. " Sebuah kalimat sederhana, namun mengandung arti yang sangat luar biasa. Roswidi membuktikan, bahwa dengan tindakan nyata, ia pun bisa berkarya layaknya manusia seutuhnya.
Untuk itu, seperti komitmen saya untuk menjadikan tahun ini sebagai tahun Think and Action 2008, kisah Roswidi ini seharusnya mampu memacu kita untuk berpikir dan bertindak maksimal. Jika orang yang kurang secara fisik saja (maaf: buta) mampu, bagaimana dengan kita yang sehat?
Maka, mari kita jadikan semua cobaan dan tantangan, bukan sebagai halangan. Namun, justru jadi batu loncatan menuju kesuksesan. Dengan think and action, kita buktikan diri mampu menjemput semua impian.
Salam sukses Luar Biasa!!!
Sumber: Sang Tunanetra Yang Luar Biasa oleh Andrie Wongso